Menjadi
Menteri tentunya bukan suatu hal yang mudah, selain pintar kita juga diharuskan
agar selalu bisa mengatasi masalah-masalah yang ada dengan cepat dan
pengambilan keputusan yang tepat untuk suatu masalah tertentu.
Andai
Aku Menjadi Menteri Koperasi, dalam keadaan koperasi di Indonesia sekarang ini
mungkin bukan hal yang mudah untuk menjabat posisi ini. Jika harus
berandai-andai seandainya ada diposisi menjabat Menteri Koperasi mungkin hal
pertama yang akan saya lakukan adalah mensosialisasikan koperasi kepada masyarakat
dengan lebih marak lagi. Agar merubah pola pikir masyarakat yang tadinya belum
atau tidak mau bergabung ke dalam koperasi menjadi mau atau bersedia mengikuti
koperasi.
Apa
itu Koperasi? Apa tujuan dari Koperasi?
Manfaat apa saja yang akan didapat jika menjadi anggota koperasi? Mungkin
pertanyaan-pertanyaan seperti itu yang ada dipikiran masyarakat awam yang
kurang mengerti tentang koperasi, untuk itu sosialisasi dengan lebih sering
lagi dapat dijadikan langkah awal untuk meningkatkan jumlah koperasi dari pada
saat ini yang sedang mengalami penurunan jumlah. Perencanaan sosialisasi yang
terancang dengan baik tentunya akan menghasilkan sesuatu yang baik pula, target
pun akan tercapai yang mengharapkan agar jadi lebih banyak lagi masyarakat yang
mengerti apa itu koperasi dan mengapa sebenarnya koperasi itu ialah sebuah
organisasi yang menguntungkan bagi para anggotanya. Jika masyarakat sudah
mengetahui keuntungan apa sajakah yang akan didapat dari koperasi dan merasa kalau koperasi itu menguntungkan
maka akan lebih banyak lagi masyarakat mengikuti koperasi. Dan jika target ini
tercapai tentunya akan lebih banyak lagi masyarakat yang ikut andil atau
bersedia bergabung dengan koperasi. Jika lebih banyak lagi masyarakat yang tahu
lebih dalam mengenai koperasi dan bersedia bergabung tentunya secara tidak
langsung akan memperbaiki keadaan koperasi saat ini yang sedang mengalami penurunan
jumlah.
Sosialisasi
mengenai koperasi dapat dilakukan ke berbagai lapisan masyarakat, kepada
sekolah dasar, SMP, SMA, Universitas, Perusahaan, maupun lingkungan
bermasyarakat. Sosialisasi pun dimaksimalkan dijalankan secara merata
diberbagai daerah, perkotaan maupun pedesaan harus mendapatkan sosialisasi ini.
Perkenalan
lebih dini tentang apa itu koperasi di kalangan pelajar pun turut dilakukan,
sosialisasi ke sekolah-sekolah dapat dilakukan dengan cara mendatangi ke
sekolah-sekolah secara berkala untuk memberikan informasi mengenai koperasi dan
mengapa pentingnya sebuah unit koperasi diperlukan di dalam suatu sekolah,
setelah sosialisasi dilakukan sangat diharapkan jumlah sekolah yang memiliki
koperasi semakin bertambah. Dengan adanya demikian maka kita turut mengajarkan
untuk murid-murid agar dapat terus meningkatkan kegiatan berkoperasi sejak
sedini mungkin.
Pemerataan
adanya koperasi dipedesaan pun sangat perlu dilakukan, dengan adanya koperasi
masyarakat di desa akan sangat terbantu dalam berbagai aspek. Yang pertama
masyarakat ini akan sangat terbantu dalam hal pemenuhan bahan baku, karena
dikoperasi harga jual dari suatu barang dagang akan jauh lebih murah. Dan jika
ada masyarakat yang membutuhkan dana dalam bentuk uang tunai bisa meminjam ke
koperasi setempat, karena jika masyarakat meminjam uang di koperasi maka masyarakat
tidak harus membayar bunga yang terlalu besar. Pengadaan koperasi secara merata
dipedesaan dapat menghindarkan masyarakat dari peminjaman uang ke rentenir atau
lembaga yang meminjamkan uang dengan bunga yang terlalu besar dan membuat perkembangan
perekonomian masyarakat pedesaan akan lebih meningkat lagi dan membuat
perekonomian di pedesaan menjadi lancar agar para masyarakat pun tidak takut
membuat suatu usaha walaupun tidak mempunyai modal yang cukup karena bisa
meminjam ke koperasi. Berhubungan dengan hal tersebut maka bisa melatih
masyarakat juga untuk hidup lebih mandiri dengan berwirausaha dan tentunya juga
membuat masyarakat lebih kreatif dalam memilih dan berinovasi dengan apa yang
akan dijualnya dalam berwirausaha.
Langkah
kedua untuk menangani masalah-masalah koperasi yang ada saat ini mungkin dengan
cara memperbaiki dulu Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada didalam sistem
koperasi sendiri. Agar sistem koperasi berjalan sesuai dengan apa yang
diharapkan tentu memerlukan manusia yang jujur serta memiliki sikap sosial yang
tinggi agar pada dasarnya manusia tersebut dapat akan selalu mementingkan
kepentingan bersama sesama anggota koperasi dan tidak lebih memetingkan diri sendiri
atau golongan tertentu. Untuk hal tersebut diperlukannya peninjauan lebih
lanjut dan beberapa syarat yang cukup untuk menjadi pengurus inti koperasi agar
segala sesuatu yang diharapkan terwujud. Perlunya juga pelatihan atau penataran
lebih lanjut yang harus dilakukan untuk para pengurus agar dapat mengetahui dan
menjalani prosedur yang berlaku didalam suatu sistem koperasi.
Selain
hal-hal pemilihan yang tepat untuk menjadi pengurus koperasi, tentunya
kesadaran dari diri manusianya sangat diperlukan agar tidak akan terjadi
kecurangan dalam pelaksanaan kegiatan koperasi sehari-hari. Manusia itu sendiri
juga diharusnya pada dirinya tertanam rasa adil agar pada saat pembagian laba
hasil pelaksanaan kegiatan koperasi dapat terbagi yang merata untuk anggota
koperasi. Jika orang-orang didalam sistem telah memiliki sikap jujur, adil dan
mementingkan kepentingan bersama maka anggota koperasi sendiri akan memiliki
rasa kepercayaan terhadap apa yang sudah
dipercayainya untuk mengikuti kegiatan koperasi tersebut. Jika kita sudah
mendapat kepercayaan dari masyarakat tentunya akan jadi lebih mudah untuk
mengembangkan koperasi di Indonesia. Sumber Daya Manusia (SDM) yang
dipekerjakan di dalam koperasi pun diutamakan untuk lokal atau dengan kata lain
warga Indonesia, jadi secara tidak langsung jika unit koperasi bertambah dapat
mengurangi juga pengangguran yang ada sekarang ini. Dengan dapat meminimkan
jumlah pengangguran yang ada tentunya kita juga dapat mengurangi angka
kemiskinan yang ada di Indonesia saat ini sehingga jadi lebih banyak lagi warga
yang kehidupannya sejahtera.
Koperasi
sendiri diharapkan dapat menjadi organisasi yang mandiri, dengan kata lain ikut
campur langsung dari pemerintah dapat dikurangi sehingga kegiatan berkoperasi
dapat lebih mandiri.
Dengan
sosialisasi yang cukup merata untuk berbagai lapisan masyarakat dan sumber daya
manusia yang terpenuhi, diharapkan koperasi Indonesia menjadi lebih baik dari
sebelumnya. Dalam tiap tahunnya tidak akan ada lagi penurunan jumlah unit
koperasi melainkan penambahan jumlah unit koperasi serta pemerataan unit
koperasi yang beredar secara merata baik diperkotaan atau kota-kota besar dan
di pedesaan atau kota-kota kecil di Indonesia.
Koperasi
sendiri diharapkan dapat sangat membantu mensejahterakan anggota-anggotanya
untuk dikehidupan sehari-hari, khususnya dipedesaan agar dapat memperbaiki
perekonomian Indonesia juga tentunya. Memiliki masyarakat yang hidupnya
sejahtera merupakan cita-cita terbesar yang dimiliki jika saya menjadi menteri
koperasi. Karena saling tolong-menolong dan bahu-membahu dalam kehidupan
merupakan hal yang sangat menyenangkan. Terlebih lagi jika sesama manusia
sama-sama sudah menyadari betapa indahnya rasa kekeluargaan dan saling tolong
menolong dikala susah antar manusia yang pada dasarnya merupakan makhluk
sosial. Begitulah dasar bersikap dalam organisasi koperasi yang diharapkan
dapat terwujud di masa mendatang.
Sekian
pendapat saya mengenai Andai Aku Menjadi Menteri Koperasi. Mohon maaf jika ada
kalimat atau ungkapan yang kurang berkenan dan semoga tulisan ini bermanfaat
bagi pembaca.