Kamis, 30 Mei 2013

Hubungan antara Hukum, Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat



             Dalam tulisan kali ini saya akan mencoba untuk menguraikan tentang bagaimana hubungan antara hukum, ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Bagaimana kekuatan serta peran dari hukum dalam mempengaruhi perekonomi itu sendiri didalam mensejahterakan masyarakat Indonesia. Sebelum kita membahas langsung apa sajakah hubungan antara hukum, ekonomi dan kesejahteraan rakyat, mari kita coba artikan satu persatu dulu mengenai apa itu hukum, ekonomi, bagaimana pembagian dari hukum ekonomi di Indonesia dan apa itu kesejahteraan dan keadaan yang seperti apa yang dapat dikatakan masyarakat yang sejahtera.

            Pada tulisan sebelumnya kita telah mengetahui apa itu hukum, hukum merupakan suatu sistem terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan. Bentuk kekuasaannya seperti dalam bidang politik, ekonomi dan memberikan peraturan bagi masyarakat agar mempunyai batasan-batasan dalam bertidak dan berperilaku selama dirinya diakui disuatu Negara. Hukum juga sebagai perantara utama dalam hubungan sosial antar masyarakat.

            Pada tulisan yang sebelumnya juga kita telah mengetahui apa itu ekonomi. Coba kita ingat-ingat terlebih dahulu, ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia dalam memilih dan bagaimana dirinya menciptakan kemakmuran bagi kehidupannya. Sebetulnya, inti dari masalah ekonomi adalah ketidakseimbangan antara kebutuhan yang diperlukan manusia yang tidak akan pernah ada batasnya dengan alat pemuas kebutuhan atau sumber daya yang terbatas. Permasalahan itulah yang nantinya akan menimbulkan kelangkaan.

            Kesejahteraan masyarakat, pemerintah merupakan pihak yang bertanggung jawab paling besar didalam meciptakan kesejahteraan bagi seluruh masyarakatnya. Kesejahteraan itu sendiri berasal dari kata “sejahtera”. Dalam istilah umum, sejahtera menunjuk ke keadaan yang baik, kondiri manusia dimana Ia berada didalam keadaan makmur dan juga didalam keadaan yang sehat dan damai. Dalam arti ekonomi, sejahtera dihubungkan dengan keuntungan benda, bagaimana cara manusia tersebut didalam memenuhi kebutuhannya dan mensejahterakan dirinya.

            Hubungan dari Hukum dan Ekonomi nantinya akan menjadi Hukum Ekonomi. Hukum Ekonomi sendiri adalah suatu hubungan sebab akibat atau hubungan dari peristiwa ekonomi yang salig berhubungan satu dengan yang lain dalam kehidupan ekonomi sehari-hari dalam masyarakat. . Selain itu Hukum ekonomi lahir disebabkan oleh semakin pesatnya pertumbuhan dan perkembangan perekonomian.

            Ada beberapa aspek didalam Hukum Ekonomi, aspek dalam hukum ekonomi adalah semua yang berpengaruh dalam kegiatan ekonomi tersebut. Antara lain adalah pelaku dari kegiatan ekonomi (manusia) yang jelas mempengaruhi kejadian dalam ekonomi, komoditas ekonomi yang menjadi awal dari sebuah kegiatan ekonomi, kemudian aspek-aspek lain yang mempengaruhi hukum ekonomi itu sendiri seperti, yaitu kurs mata uang, aspek lain yang berhubungan seperti politik dan aspek lain dalam hubungan ekonimi yang sangat kompleks. Selain aspek dalam hukum ekonomi ada juga norma dalam hukum ekonomi, Dapat diartikan bahwa norma hukum ekonomi adalah aturan-aturan yang berlaku dalam hukum ekonomi tersebut.

Hukum Ekonomi terbagi 2, yaitu:
Hukum Ekonomi Pembangunan, yaitu seluruh peraturan atau pengaturan hukum mengenai cara-cara peningkatan dan pengembangan kehidupan ekonomi dengan tujuan untuk membangun atau meningkatkan kehidupan ekonomi masyarakat ke arah yang lebih baik.
Hukum Ekonomi Sosial, yaitu seluruh peraturan dan pemikiran hukum mengenai cara-cara pembagian hasil dari pembangunan ekonomi secara adil dan merata, sesuai dengan hak asasi manusia untuk dapat memperoleh keadilan yang seadil-adilnya dari Negara yang Ia tempati.

Contoh penerapan dari hukum ekonomi di masyarakat yaitu seperti jika harga bahan bakar minyak (BBM) naik maka akan mengakibatkan harga sembako turut naik dan kemudian diikuti dengan kenaikan harga-harga barang lainnya. Contoh lain, apabila pada suatu tempat atau lokasi tertentu berdiri sebuah minimarket ataupun hypermarket yang besar dengan harga yang lebih murah maka dapat dipastikan bahwa took-toko kecil yang berada disekitarnya akan kehilangan pelanggan dan akan segera menutup usahanya. Contoh lain lagi apabila harga gas elpigi mengalami penurunan maka dapat menaikan penjualan dari kompor gas buatan dalam maupun kluar negeri.  Dan satu lagi contoh lain apabila semakin tinggi bunga bank untuk tabungan maka jumlah uang yang beredar akan menurun dan terjadi penurunan jumlah permintaan barang dan jasa secara umum. 

Dalam era globalisasi membuat dunia menjadi satu sehingga batas-batas Negara dalam pengertian ekonomi dan hukum menjadi kabur. Persaingan ekonomi didalam era ini menjadi lebih ketat lagi dan pemerintah pun diharapkan dapat memberikan perhatian lebih agar nantinya masyarakat kita tidak menjadi lebih percaya diri apabila menggunakan produk luar negeri dibandingkan ketika dirinya menggunakan produk yang dihasilkan oleh dalam negeri. Hukum Ekonomi pun sangat diperlukan dan berperan penting untuk dapat lebih memajukan kreatifitas bangsa agar dapat menghasilkan produk yang berkualitas dan bisa dilirik oleh Negara lain.

Hubungan antara hukum, ekonomi dan kesejahteraan masyarakat merupakan suatu hubungan yang tidak dapat dipisahkan. Ketiganya saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain. Hukum, merupakan suatu hal yang mengikat, yang dapat mengatur berjalannya perekonomian di suatu negara, dan apabila hukum yang mengatur tentang ekonomi itu baik maka kesejahteraan masyarakat juga akan tercapai lebih baik lagi atau dengan kata lain akan lebih banyak lagi masyarakat yang hidupnya akan sejahteran dsbanding keadaan Indonesia sekarang yang kesejahteraannya masih belum merata dan adil.

Etika Bergaul dengan Teman Sebaya



Masalah  pergaulan remaja dewasa ini sering menjadi topik pembicaraan, dan sekaligus menjadi sumber kerisauan, atau keprihatinan para orang tua, pendidik, dan semua pihak yang mempunyai kepedulian terhadap nasib masa depan generasi muda.

Munculnya keprihatinan itu, memang cukup beralasan, mengingat masih ada pergaulan remaja itu yang berdampak negatif baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain (terutama orang tuanya). Pergaulan yang berdampak negatif ini, disebabkan oleh faktor kelompok remaja itu sendiri yang kurang memperhatikan norma, baik agama maupun adat istiadat. Apabila kelompok pergaulan itu berkembang sesuai dengan norma, tidak menyimpang dari agama, atau perundang-undangan, maka  sangatlah baik bagi perkembangan anggota kelompok tersebut.

Dilihat dari kajian psikologis, pergaulan itu dipandang sebagai wahana untuk mewujudkan atau memenuhi kebutuhan insani (manusia), yaitu  kebutuhan sosial,  seperti :
  • Kebutuhan akan pengakuan sosial  (need for affiliation)
  • Kebutuhan akan keterikatan (persaudaraan) dan cinta kasih (belongingness and love needs)
  • Kebutuhan akan rasa aman, perlindungan (safety needs)
  • Kebutuhan akan kebebasan (independence)
  • Kebutuhan akan harga diri, hasrat untuk dihargai orang lain (self-esteem needs)

Pergaulan remaja adalah kontak sosial di antara remaja, atau dalam kelompok sebaya (peer group). Kelompok sebaya ini, di samping dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap perkembangan remaja sebagai anggota kelompok tersebut, juga menimbulkan pengaruh yang negatif. Pengaruh negatif itu maksudnya, bahwa kelompok teman sebaya itu bisa menjadi racun bagi perkembangan remaja yaitu apabila pola perilaku para anggotanya tidak dilandasi moral, atau melecehkan norma agama, seperti : meminum minuman keras, kecanduan obat-obat terlarang (drug addiction), kriminalitas, sadisme, pacaran bebas (free love), dan bahkan free sex (samen leven atau kumpul kebo).
Peristiwa demi peritiwa yang berkaitan dengan masalah di atas, makin sering muncul kepermukaan, baik diketahui berdasarkan pengamatan langsung maupun informasi dari media massa. Dilihat dari kecenderungannya nampak semakin mengkhawatirkan.
Munculnya peristiwa di atas, merupakan sisi gelap dari kondisi kehidupan modern yang kurang memedulikan nilai-nilai moral. Banyak manusia  sudah terbius dengan kesenangan hidup duniawi dengan melecehkan (merendahkan) nilai hidup ukhrowi.
Bagi Anda, yang sekarang berada dalam masa remaja, masalah di atas perlu menjadi perhatian atau perenungan, agar tidak teracuni oleh pola-pola perilaku teman sebaya yang tidak berpegang pada nilai moral.
Untuk memahami labih lanjut, tentang bagaimana bentuk pergaulan remaja, yang mungkin juga sedang anda alami sekarang, adalah sebagai berikut :
®    Pergaulan Persahabatan
Pergaulan ini sifat hubungannya hanya sebatas berteman yang didasari adanya kesamaan di antara mereka, seperti : kesamaan sekolah, agama, hobi, tempat tinggal, pekerjaan, dan latar belakang status sosial ekonomi.
®    Pergaulan Percintaan
Masa remaja ditandai dengan mulai matangnya (terjadi perubahan fungsional) organ-organ reproduksi dan postur tubuh. Perubahan-perubahan itu dapat menimbulkan hasrat libido  pada lawan jenisnya. Pada masa ini, remaja hidupnya makin romantis, senang berhias diri, menyusun atau mengarang puisi-puisi cinta, dan senang membaca novel-novel percintaan. Remaja mulai berminat, atau menaruh perhatian yang lebih dalam untuk bergaul lebih akrab dengan lawan jenisnya.

Di antara beberapa unsur etika yang perlu diperhatikan dalam pergaulan dengan teman sebaya itu, adalah :
  • Pilihlah teman yang berakhlak baik  
  • Bertemanlah dengan orang yang memiliki semangat belajar yang tinggi
  • Kembangkanlah sikap saling membantu dan memberi saran dalam kelompok Anda
  • Kembangkanlah sikap saling   menghormati    dan       menghargai di antara teman kelompok
  • Jauhkanlah  sikap solidaritas semu (buta) di antara teman, seperti solidaritas terhadap teman yang melakukan tawuran
  • Hindarilah pola perilaku yang melawan norma agama (tidak bermoral)
  • Jadikanlah kelompok Anda itu sebagai wahana untuk belajar bersama, seperti mendiskusikan pelajaran, tugas-tugas, atau pemecahan masalah, baik oleh pribadi masing-masing maupun  bersama-sama
  • Apabila Anda sudah mempunyai kekasih jangan dinodai oleh perilaku amoral, atau melanggar norma agama (seperti melakukan perbuatan yang hanya boleh apabila telah menikah). Alangkah baiknya, apabila pacaran itu dijadikan motivasi untuk lebih bersemangat dalam belajar, saling membantu dalam mengembangkan wawasan keilmuan, bersama-sama aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, atau acara-acara keagamaan

Contoh Soal Menerima atau Menolak Pesanan Khusus



Menerima atau Menolak pesanan khusus jika pesanan khusus melebihi kapasitas nomal

PT. Bara Jaya, sebuah perusahaan yang menghasilkan peralatan ski air, telah diminta untuk langsung menjual 2.000 pasang sepatu ski air kepada toko penjual peralatan olahraga murah di Bandung dengan harga Rp. 100.000 per pasang. Perusahaan PT. Bara Jaya tidak akan membubuhkan merk dagangnya untuk pesanan khusus ini, oleh karena itu PT. Bara Jaya akan menjual sepatu ski air ini dibawah harga eceran normal. Kapasitas penuh untuk PT. Bara Jaya adalah 25.000 pasang sepatu per tahun. Taksiran penjualan perusahaan untuk tahun ini adalah sebanyak 24.000 pasang dengan harga jual Rp 143.750 per pasang. Berikut ini merupakan biaya yang dikeluarkan untuk produksi sepasang sepatu adalah sebagai berikut:
Biaya Bahan Baku                                               Rp 37.500 per pasang
Biaya Tenaga Kerja Langsung                             Rp 31.100 per pasang
Biaya Overhead Pabrik (40%) dan Tetap (60%)  Rp 34.450 per pasang

Sekarang terdapat dua alternatif tindakan yang mungkin dipertimbangkan didalam suatu keputusan untuk menerima atau menolak pesanan khusus sebanyak 2.000 pasang sepatu yang didasarkan pada asumsi bahwa pembeli pesanan khusus tidak akan menerima kurang dari 2.000 pasang. 

Alternatif tindakan pertama yang mungkin, mengharuskan adanya penurunan penjualan yang sudah tetap kepada konsumen dari 24.000 pasang menjadi 23.000 pasang saja sehingga pesanan khusus sebanyak 2.000 pasang dapat dihasilkan tanpa harus melebihi kapasitas penuh.

Analisa Biaya Diferensial

Menolak Pesanan Khusus
Menerima Pesanan Khusus
Analisis Diferensial
Keterangan
Penjualan :
( 24.000 x Rp 143.750 )
( 23.000 x Rp 143.750 )
(   2.000 x Rp 100.000 )

Rp 3.450.000.000
-
-

-
Rp 3.306.250.000
Rp    200.000.000


Total Penjualan
Rp 3.450.000.000
Rp 3.506.250.000
Rp 56.250.000
(Pendapatan Diferensial )
Biaya Variabel :
BBB
(24.000 x Rp 37.500)
(23.000 x Rp 37.500)
( 2.000  x Rp 37.500)
BTKL
(24.000 x Rp 31.100)
(23.000 x Rp 31.100)
(  2.000 x Rp 31.100)
BOP
(24.000x40% x Rp 34.450)
(23.000x40% x Rp 34.450)
(  2.000x40% x Rp 34.450)



Rp 900.000.000
-
-

Rp.746.400.000
-
-

Rp 330.720.000
-
-


-
Rp 862.500.000
Rp   75.000.000

-
Rp 715.300.000
Rp  62.200.000

-
Rp 316.940.000
Rp  27.560.000


Total Biaya Variabel
Rp 1.977.120.000
Rp 2.059.500.000
Rp 82.380.000
( Biaya Diferensial)

Rp 1.472.880.000
Rp 1.446.750.000
Rp 26.130.000
( Rugi Diferensial)
Analisis :
Jadi, Alternatif tindakan pertama yaitu mengurangi penjualan tetap kepada para pelanggan sebanyak 1.000 pasang bukan merupakan penyelesaian yang dapat diterima atau dengan kata lain ditolak karena dalam hal ini PT. Bara Jaya akan mengalami kerugian diferensial sebesar Rp.26.130.000 .



Alternatif tindakan kedua yang mungkin, mengaharuskan adanya perluasan kapasitas produksi secara temporer, dari tingkat kapasitas penuh yang sudah ada sekarang sebanyak 25.000 pasang sepatu menjadi tingkat kapasitas produksi sebanyak 260.000 pasang setelah ditingkatkan.
Penyelesaian :

Analisis Biaya Diferensial

MenolakPesananKhusus
MenerimaPesananKhusus
Differensial
Penjualan
(24000xRp.143.750)
( 2000xRp. 100.000)

Rp.3.450.000.000

Rp. 3.450.000.000
Rp.    200.000.000

Total Penjualan
Rp.3.450.000.000
Rp. 3.650.000.000
Rp. 200.000.000
BiayaVariabel
Bahan Baku
(24000 x Rp. 37.500)


Rp.   900.000.000


Rp.    900.000.000

( 2000 x   Rp.37.500)

Rp.      75.000.000

BTKL



(24000 x Rp.31.100)
Rp.  746.400.000
Rp.    746.400.000

( 2000 x  Rp. 31.100)

Rp.      62.200.000

BOP Variabel



(24000 x 40% x Rp.34.450)
Rp.    33.120.000
Rp.   33.120.000

( 2000 x  40% x Rp. 34.450)

Rp.      27.560.000

BOP Tetap
(1000 x  60% x Rp. 34.450)

              -

Rp.      20.670.000

Jumlah
Rp.1.679.520.000
Rp.1.864.950.000
Rp. 185.430.000
KenaikanLaba


Rp.   14.570.000


Kesimpulan :
Dari metode diatas maka dapat dilihat bahwa jumlah manfaat  yang diterima lebih besar dari pada pengorbanan yang dikeluarkan, maka statement menerima pesanan khusus dapat dilaksanakan atau diterima.