Kamis, 30 April 2015

Laporan Keuangan Bank Rakyat Indonesia Periode 2010-2014

Laporan Posisi Keuangan 2010-2011-2012 (1)

Laporan Posisi Keuangan 2010-2011-2012 (2)

Laporan Posisi Keuangan 2010-2011-2012 (3)

Laporan Posisi Keuangan 2010-2011-2012 (4)

Laporan Laba Rugi 2010-2011-2012 (1)

Laporan Laba Rugi 2010-2011-2012 (2)

Laporan Laba Rugi 2013-2014 (1)
Laporan Laba Rugi 2013-2014 (2)
Laporan Posisi Keuangan 2013-2014 (4)

Laporan Posisi Keuangan 2013-2014 (3)
Laporan Posisi Keuangan 2013-2014 (2)
Laporan Posisi Keuangan 2013-2014 (1)



Sumber : www.idx.co.id

Minggu, 05 April 2015

Profesi Akuntan Indonesia Bagi Perusahaan Multinasional

             Dunia Akuntansi berkembang mengikuti perkembangan ekonomi suatu negara, iklim bisnis di dalam negeri adalah kebutuhan akan tenaga profesional di bidang akuntansi, keuangan, dan buntut dari bergairahnya perpajakan makin besar pula. Berdasarkan Data dari  Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menyebutkan bahwa secara keseluruhan, jumlah akuntan yang terdaftar adalah sekitar 40.000, sementara jumlah akuntan publik hanya 1.000 orang. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang 250 juta maka perbandingannya 1:250.000. Perbandingan di Malaysia dan Singapura masing-masing adalah 1:23.000 dan 1:5.000.

            Sebagaimana dilansir dalam sebuah media ekonomi. Direktur First Asia Consultant Nining Kristiana menuturkan, pekerjaan di bidang keuangan merupakan salah satu pekerjaan favorit di dunia tenaga kerja karena dibutuhkan semua jenis perusahaan. Keuangan menjadi bagian penting sebuah perusahaan dan menjadi pihak yang paling mengetahui kondisi perusahaan. Maka, “Hampir tidak ada perusahaan yang meng-outsourcing bagian ini kepada pihak lain,” ujar Nining.

Senior Consultant PT Consult Group Indonesia Gerard Thema juga menuturkan pendapat serupa tentang betapa dibutuhkannya profesi di bidang akuntansi, keuangan, dan perpajakan. Ketidakseimbangan antara pasokan tenaga di bidang-bidang ini dengan permintaan dari institusi baik dari pemerintah maupun swasta atau dari perorangan masih timpang.

Jumlah akuntan di Indonesia disebut-sebut masih belum memadai untuk melayani kebutuhan masyarakat untuk menyajikan pelaporan keuangan yang akuntabel. Data Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menyebutkan bahwa secara keseluruhan, jumlah akuntan yang terdaftar adalah sekitar 40.000 akuntan. Untuk akuntan publik, akuntan yang aktif terdaftar adalah sekitar 700 orang. “Bandingkan dengan Malaysia sebagai negara dengan penduduk sekitar 27 juta dimana jumlah akuntan publik yang terdaftar dan aktif adalah sekitar 5.000 orang,” ungkap Roy Iman Wirahardja, Wakil Ketua Dewan Standar Akuntansi Keuangan, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

Akuntansi Internasional adalah akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi antar negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya. Akuntansi harus berkembang agar mampu memberikan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan di perusahaan pada setiap perubahan lingkungan bisnis.

Beberapa karakteristik era ekonomi global yang ada dalam akuntansi internasional antara lain:
1.      Bisnis internasional
2.    Hilangnya batasan-batasan antar Negara era ekonomi global sering sulit untuk mengindentifikasi Negara asal suatu produk atau perusahaan, hal ini terjadi pada perusahaan multinasional
3.      Ketergantungan pada perdagangan internasional

Menurut Choi dan Muller (1998; 1) Bahwa ada tiga kekuatan utama yang mendorong bidang akuntansi internasional kedalam dimensi internasional yang terus tumbuh, yaitu
1.      faktor lingkungan,
2.      Internasionalisasi dari disiplin akuntansi, dan
3.      Internasionalisasi dari profesi akuntansi.

Tantangan bagi profesi akuntan dalam pengembangan akuntansi :
1.      Skill dan kompetensi yang dimiliki
2.  Memahami Cross Functional Linkages, akuntan tidak hanya cukup mahir dalam teknik, prosedur dan standar akuntansi tetapi juga harus biasa memandang bisnis sebagai suatu bentuk terintegrasi. Seperti : kualitas produk, fleksibilitas produksi dan kemampuan untuk memproduksi dan mengekspor dengan cepat agar bisa memenangkan persaingan global
3.   Analisis keuangan dan perbandingannya
Perkembangan Akuntansi Internasional sudah seharusnya diiringi oleh kemampuan individu yang bergerak dalam bidang akuntansi untuk ikut andil memajukan akuntansi. Akuntansi Internasional merupakan penghubung antarnegara. Delapan faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi internasional harus dipahami dengan baik agar tercipta harmonisasi antarnegara yang bertransaksi.

Beberapa negara yang dominan terhadap perkembangan akuntansi antara lain:
a.          Prancis
b.         Jepang
c.          Amerika Serikat

Dalam perkembangannya negara Prancis dan Jepang masih kurang dominan ketimbang Amerika Serikat. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan akuntansi Jepang yang dalam perkembangannya saat ini didasarkan pada IFRS yang ada.

Akuntansi Internasional adalah dimensi internasional dalam akuntansi sebagai pengguna (users), hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan akuntansi dari prespektif internasional (global) serta aturan-aturan dan standar akuntansi pada beberapa negara.

Di Indonesia profesi akuntan masih sangat dibutuhkan dalam perkembangan dunia bisnis, ekonomi dll. Seperti yang sudah disebutkan, jumlah profesi akuntan Indonesia masih kalah dengan negara tetangga yakni Malaysia dan Singapura. Pemerintah atau khususnya Kementrian Departemen Keuangan diharapkan dapat lebih berkontribusi dalam pembentukan akuntan yang kompeten dan professional, apalagi pada akhir tahun 2015 ini akan adanya MEA. Profesi di bidang Akuntansi mengalami perkembangan yang sangat pesat dari waktu ke waktu, perkembangan ini berbanding lurus dengan perkembangan dunia bisnis dan manajemen sector publik dan juga sector pemerintahan. Sebagai lulusan di bidang Akuntansi hendaknya seorang Akuntan dapat mengembangkan keahliannya diberbagai bidang seperti penyusunan laporan keuangan dengan standar yang diakui oleh ketentuan yang berlaku, bidang keuangan, bidang audit, bidang perpajakan, pasar modal dll.

            Perusahaan multinasional pasti membutuhkan jasa akuntan yang lebih kompenten, khususnya dalam hal penguasaan Bahasa Inggris yang wajib dimiliki oleh akuntan. Nanti disaat MEA sudah berlangsung, sebagai lulusan akuntansi haruslah mampu bersaing dengan akuntan dari negara-negara ASEAN lainnya, kita dituntut memiliki daya saing yang baik agar kelak dapat membanggakan nama Indonesia. Akuntan dituntut dapat mengikuti perkembangan akuntansi bagi perusahaan multinasional, seperti apakah pencatatannya, bagaimana bentuk laporan keuangannya, dan juga mengetahui ketentuan yang berlaku pada saat ini.

Sumber :