Jumat, 07 Juni 2013

Informasi dan Asuransi



           Dari satu segi, perilaku seseorang dalam situasi yang tidak pasti dapat dipandang sebagai reaksi terhadap kekurangan infomasi. Jika seandainya orang tahu bagaimana nasib investasi mereka dimasa depan, maka mereka akan berada dalam keadaan yang lebih baik. Mereka bahkan bersedia membayar untuk mendapatkan informasi guna mengurangi ketidakpastian, dan barangkali akan melakukannya sepanjang manfaat yang diharapkan dari informasi ini melebihi biaya mendapatkannya. 

            Di berbagai situasi kita sering dihadapkan untuk pengambilan risiko dalam ketidakpastian tertentu tentang sesuatu yang akan terjadi. Kita tidak mungkin dapat menghindari risiko. Namun demikian, pada umumnya orang bersedia membayar dalam jumlah tertentu untuk mengurangi risiko tersebut. Asuransi merupakan salah satu metode atau cara yang dapat ditempuh untuk mengurangi risiko.

            Asuransi atau dengan kata lain dapat disebut Pertanggungan merupakan kesepakatan atau perjanjian yang telah disepakati oleh dua pihak atau lebih antara pihak Penanggung dengan pihak Tertanggung. Disini pihak penanggung telah mengikatkan diri kepada pihak tertanggung karena pihak penanggung telah menerima premi asuransi. Penanggungan dari pihak penanggung dilakukan dengan cara memberikan pergantian kepada pihak tertanggung karena pihak tertanggung sedang mengalami kerugian, kerusakan maupun kehilangan apa yang telah diharapkan, hal-hal tersebut timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti.

            Premi asuransi merupakan pembebanan biaya yang harus dikeluarkan oleh pihak tertanggung untuk memenuhi pra-syarat terjadinya perjanjian atau kesepakatan asuransi, karena jika tidak ada premi maka asuransi tersebut tidak akan berjalan.

            Sebagai contoh setiap tahunnya rakyat Amerika Serikat mengeluarkan hampir setengah triliun dollar untuk berbagai macam asuransi. Yang paling umum, mereka membeli asuransi jiwa, asuransi rumah, dan asuransi kesehatan. Namun demikian, asuransi dapat dibeli (barangkali dengan premi atau harga yang sangat tinggi) untuk hampir semua jenis resiko  yang dapat dibayangkan.

Beberapa bentuk dari Asuransi:

1.            Asuransi yang Wajar (Fair Insurance)
Asuransi yang Wajar adalah Asuransi yang preminya setara dengan nilai harapan (expected value) dari kerugian.
Contoh Kasus :
Seseorang dimisalkan berpenghasilan $10.000 , polis seperti ini akan berharga $2000-nilai harapan (expected value) dari apa yang harus dibayarkan perusahaan asuransi setiap tahun untuk klaim asuransi. Orang yang membeli polis ini akan terjamin mempunyai $8.000 untuk konsumsi. Jika dia membeli polis ini dan ternyata tidak menderita sakit, penghasilannya akan berkurang sebesar $2.000 (harga polis, atau premi, asuransi). Jika orang ini menderita sakit, perusahaan asuransi akan membayarkan $4.000 untuk biaya perawatan, tetapi orang ini telah membayar $2.000 untuk premi sehingga konsumsinya tetap $8.000. Orang ini jelas akan lebih sejahtera dengan polis asuransi yang wajar secara akturial untuk kebutuhan perawatan kesehatannya.  

2.            Asuransi yang Tak Wajar (Unfair Insurance)
Asuransi yang Tak Wajar adalah Asuransi yang preminya tidak wajar atau tidak setara dengan nilai harapan (expected value) dari kerugian.
Perusahaan asuransi tidak saja harus membayar santunan (benefit), melainkan juga harus melakukan pencatatan, menagih premi, dan menyelidiki klaim untuk memastikan bahwa klaim tersebut bukan tindak penipuan. Karenanya, calon pembeli polis asuransi selalu dapat memperkirakan bahwa mereka akan harus membayar premi yang lebih dari nilai wajar. Namun demikian, pembeli mungkin tetap saja menganggap bahwa perusahaan asuransi layak mendapatkan ekstra bayaran untuk pengurangan risiko yang dilakukannya.
Contoh kasus :
Seseorang dimisalkan berpenghasilan $10.000 , orang tersebut memiliki peluang risiko sebesar $4.000 untuk biaya kesehatannya. Lalu ada polis asuransi yang bernilai $3.500, Polis asuransi yang ditawarkan hampir sama dengan peluang risiko ketidakpastian yang akan dihadapi sebesar $4.000 . Dalam hal ini, orang tersebut akan lebih suka membayar sendiri biaya perawatan kesehatannya ketimbang membayar premi asuransi yang secara akturial tidak wajar itu.
                                                             
3.            Risiko yang Tidak Dapat Diasuransikan (Uninsurable Risks)
Penghindar-risiko akan selalu membeli asuransi untuk menghadapi kejadian yang menganduk risiko kecuali jika premi asuransi tersebut terlalu tinggi dibandingkan dengan nilai harapan (expected value) risiko kerugian. Ada tiga macam faktor yang dapat menyebabkan premi tinggi seperti itu dan karenanya menyebabkan beberapa risiko tertentu menjadi tidak dapat diasuransikan (uninsurable).
Pertama, beberapa risiko mungkin terlalu unik atau sulit dievaluasi sehingga perusahaan penjamin tidak mempunyai gambaran mengenai tingkat premi yang harus ditetapkan. Untuk peristiwa-peristiwa yang sangat jarang terjadi atau sulit diramalkan seperti perang dan kebocoran pabrik nuklir. Calon penjamin tidak memiliki landasan untuk menetapkan premi asuransi dan karenanya akan enggan menyediakan pertanggungan demikian.
Dua sebab lain tidak adanya pertanggungan asuransi berkaitan dengan perilaku orang yang ingin membeli asuransi. Dalam beberapa keadaan orang-orang ini mungkin lebih tahu tentang kemungkinan terjadinya kerugian ketimbang perusahaan penjamin. Mereka yang menduga akan mengalami kerugian besar akan membeli asuransi sedangkan mereka yang menduga akan mengalami kerugian kecil tidak akan mau membeli asuransi. Seleksi tak imbang (adverse selection) ini akan membuat perusahaan penjamin menyantuni kerugian lebih banyak dari pada yang diperkirakan kecuali jika perusahaan ini dapat mengontrol calon pembeli polis. Karenanya perusahaan penjamin mungkin menetapkan tarif premi yang sangat tidak wajar (unfair).
Dan sebab yang ketiga adalah Efek Moral (moral hazard) yaitu efek kepemilikan asuransi terhadap perilaku tertangung asuransi. Sebagai contoh, jika orang yang mengangsurasikan uang tunai mereka cenderung lebih lalai ketimbang mereka yang tidak mengangsuransikannya, premi asuransi untuk menyantuni kerugian ini mungkin harus sangat tinggi. Asuransi untuk kehilangan uang tunai tidak mungkin disediakan dengan persyaratan yang wajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar